Jeremia Justin Grasio

Kenalin namaku 👆🏻, lahir di Semarang, 16 Februari 2003. Saat kamu baca artikel ini di tahun 2025, usiaku 22 tahun. Sekarang aku lagi di semester 8, kuliah di Universitas Dian Nuswantoro Semarang. Skripsi sudah selesai, tinggal menunggu sidang, let's go to the main story.

Dulu, saya mahasiswa biasa, tidak terlalu menonjol, sering mengantuk di kelas, lalu pulang untuk nongkrong dan mengobrol (disclaimer: kegiatan ini tidak buruk, ya!). Tapi, kalau terus-terusan begitu tanpa meningkatkan potensi diri, tentu tidak baik. Segala sesuatu yang berlebihan memang tidak baik sih.

Jadi cetitanya di semester 4, aku pernah melamun di ruang tamu sambil berpikir, “Aku bukan anak orang kaya, tidak punya bisnis, penghasilan hanya dari uang saku, sudah setengah jalan kuliah tapi belum tahu mau kerja apa. Apalagi isu AI yang katanya akan menggantikan manusia sedang ramai, makin bingung.” Dari situ, aku mulai mencari pekerjaan yang cocok dan tentunya dengan gaji yang kompetitif namanya juga manusia, pasti ingin penghasilan yang layak.

Entah kenapa, saat sedang scroll Instagram, aku nemu nih kursus tentang UI/UX. Awalnya sih yaa skeptis, maklum, kursus sering kasih janji-janji manis. Tapi entah kenapa, hatiku tergerak untuk mempelajarinya lagi. Kenapa aku bilang lagi? Karena sebelumnya aku pernah belajar sedikit tentang UI/UX untuk tugas kuliah, yaitu membuat desain aplikasi. Saat itu aku menggunakan tools Figma, dan ternyata sulit sekali. Aku bingung karena tutorial di YouTube saat itu sangat minim, kebanyakan dari luar negeri, dan aku belum mahir berbahasa Inggris. Alhasil, desainku selalu kurang bagus, sampai mikir, “Sudah tak otak-atik, kok masih jelek, ya?” Akhirnya, aku merasa ini mungkin bukan bidangku, jadi aku berhenti belajar Figma dan UI/UX saat itu.

01

TIPS

Kalo kalian udah mulai stuck, coba deh hal baru meskipun awalnya ga enak karena harus belajar lagi

01

TIPS

Kalo kalian udah mulai stuck, coba deh hal baru meskipun awalnya ga enak karena harus belajar lagi

01

TIPS

Kalo kalian udah mulai stuck, coba deh hal baru meskipun awalnya ga enak karena harus belajar lagi

Habiskerja UI/UX Certificate
Habiskerja UI/UX Certificate
Habiskerja UI/UX Certificate
Semua berawal dari langkah kecil

Akhirnya aku memutuskan untuk mengambil kursus yang tadi ada di Instagram, ini bukan endorse ya. Bisa dilihat dari tahun terbit sertifikat di atas 2023, saat itu aku masih semester 4. Aku minta tolong abangku yang ada di Jakarta untuk membayarkan kursus ini, karena saat itu aku benarbenar tidak punya uang, meskipun biayanya tidak mahal, masih di bawah 100 ribu. Untungnya punya abang besttt dan selalu mendukung, meskipun belum tahu apakah kursus ini bakal cocok atau tidak. Aku pun menekuni kursus itu dengan serius, mencatat setiapmateri video, dan mengirimkan progresku melalui catatan itu kepada abangku sebagai bentuk pertanggungjawaban karena telah dibayarin. Di kursus itu memang hanya membahas dasar-dasar saja, seperti baru menyentuh kulitnya, belum sampai ke inti yang mendalam. Namun, dari penjelasan mentor, aku mulai merasa cocok dengan bidang ini dan kembali mendalami UI/UX.

A man with grayscale picture dancing
A man with grayscale picture dancing
A man with grayscale picture dancing
Belajar dari semua kejadian

Hari demi hari aku belajar dan mendalami desain UI/UX, akhirnya mulai menemukan kesenangan, mengamati desain orang lain, dan mencoba meniru desain-desain e-commerce yang udah ada kaya Shopee, Gojek, dan lainnya.

Akhirnya aku memberanikan diri mengikuti lomba, dan ya, di lomba pertama aku KALAH wkwkwk. Tapi aku gak menyerah, aku mencoba lagi di lomba kedua yang diadakan di kampusku, UDINUS Semarang. Tentu, aku lebih mempersiapkan diri untuk lomba kedua ini.

Semua sudah aku siapkan dengan matang, rasanya yakin banget akan menang, apalagi sebagai tuan rumah. Timku, yang bernama Gowpals, lolos ke babak 10 besar. Setelah itu, kami diadu langsung untuk mempresentasikan proyek masing-masing. Peserta datang dari Bali, Malang, Jogja, dan lainnya. Saat melihat proyek orang lain, aku merasa KALAH. Bukan karena karyaku lebih jelek, tapi karena aku sombong dan merasa karyaku jauh lebih baik dari mereka.

Aku mulai sombong dengan hasil karyaku, karena menurutku karyaku jauh lebih unggul. Hal itu juga didukung oleh komentar juri yang mengatakan desainku memang bagus.

TAPI, aku kalah lagi. Emang sih bete banget sampai setelah acara selesai aku langsung bertanya ke juri, bagian mana yang kurang dari desainku. Namun, penjelasan juri tidak menjawab pertanyaanku karena dia lupa desainku yang mana. Hari itu aku merasa kalo kata orang semarang "mangkel" kaya jengkel banget karena yakin seharusnya aku menang.

Di penghujung hari, aku seolah disadarkan bahwa aku belum layak menang karena sifat sombongku. Mungkin ini juga cara Tuhan mendidik anaknya untuk jadi orang yang lebih rendah hati.

01

Reminder

Kadang kalian sama kaya aku, kalah karena kesombongan diri sendiri.

01

Reminder

Kadang kalian sama kaya aku, kalah karena kesombongan diri sendiri.

01

Reminder

Kadang kalian sama kaya aku, kalah karena kesombongan diri sendiri.

Group photo of the winner BASIC UI/UX Competition at Bina Nusantara University
Group photo of the winner BASIC UI/UX Competition at Bina Nusantara University
Group photo of the winner BASIC UI/UX Competition at Bina Nusantara University
Lo gabisa lakuin semuanya sendiri

Dari semua yang sudah aku lalui, akhirnya keangkuhanku hancur saat aku benar-benar sadar bahwa meskipun aku terus belajar, skill dan usaha yang aku kasih sudah maksimal, aku tetap butuh bantuan orang lain.

Foto yang kalian lihat di atas adalah mujizat dalam hidupku. "Business and System Innovation Challenge" adalah lomba internasional yang diselenggarakan oleh Universitas Bina Nusantara. Aku, Shiva Augusta, dan Priska Trisna dengan modal nekat mencoba mengikuti lomba ini yang dimana aku belum pernah menang lomba yang bahkan tingkatnya masih di skala nasional.

Awalnya aku tidak berharap banyak, lolos 5 besar ya syukur, kalau tidak ya sudah, mengingat persaingannya sangat ketat. Namun, berangkat dari sikap rendah hati karena aku tidak ingin mengulangi kesombonganku, akhirnya aku bisa lolos 5 besar dan meraih Juara 3.

Puji Tuhan, ini lomba pertama dan terbaik yang pernah aku menangkan. Sebelumnya aku sudah mengikuti beberapa lomba tapi masih kalah. Ternyata benar, Tuhan punya waktu terbaik untuk memuliakan nama-Nya.

01

Reminder

Jangan karena udah merasa "jago" terus ngerasa bisa ngelakuin semuanya sendiri.

01

Reminder

Jangan karena udah merasa "jago" terus ngerasa bisa ngelakuin semuanya sendiri.

01

Reminder

Jangan karena udah merasa "jago" terus ngerasa bisa ngelakuin semuanya sendiri.

Group photo of Dibimbing.id tech team
Group photo of Dibimbing.id tech team
Group photo of Dibimbing.id tech team
Tetaplah merasa bodoh

Setelah berbagai lomba yang telah aku ikuti, Puji Tuhan akhirnya mimpi kecilku terwujud untuk mengikuti program MSIB (Magang dan Studi Independen Bersertifikat) yang diselenggarakan oleh Kampus Merdeka bekerja sama dengan berbagai perusahaan di Indonesia.

Ini adalah percobaan kedua bagiku. Sebelumnya aku pernah mencoba tapi belum lolos karena skillku saat itu belum memadai. Namun, aku tetap yakin bahwa kerja keras emang gak akan sia-sia.

Di program ini, aku magang di perusahaan Dibimbing.id yang bergerak di bidang akademik digital dan universitas. Perusahaan ini benar-benar menjadi batu loncatan buat aku dalam belajar skill UI/UX.

Aku dimentori langsung oleh full-timer UI/UX Dibimbing.id bernama Fachril Zulfidar. Beliau sangat profesional dan tidak pelit ilmu. Aku diajari cara membuat produk digital dari 0 hingga jadi.

Aku juga diajari cara desain yang efektif dan efisien, seperti menggunakan auto-layout pada semua komponen desain, cara membuat dan memanfaatkan desain sistem dengan baik, usability testing, dan lainnya.

Dari sini aku sadar bahwa skillku masih jauh dari cukup, dan aku akan terus belajar seumur hidup. Terima kasih besar untuk Dibimbing.id, terutama tim tech yang mengajarkanku banyak hal tentang dunia kerja.

FYI, saat itu aku bertanya ke mentor, "Mas, yang daftar ke perusahaan ini ada berapa orang sih?" Beliau menjawab ada ratusan mungkin ribuan. Lalu beliau memberikan tugas untuk menguji skill pendaftar, dan sekitar 200 orang mengumpulkan tugas, termasuk aku. Akhirnya beliau memilih 8 orang terbaik berdasarkan tugas untuk diwawancara, dan aku bersama satu temanku terpilih magang sebagai UI/UX designer di Dibimbing.id.

01

Reminder

Disaat kalian puas sama skill/kemampuan kalian, saat itu juga kalian bakal kalah LAGI.

01

Reminder

Disaat kalian puas sama skill/kemampuan kalian, saat itu juga kalian bakal kalah LAGI.

01

Reminder

Disaat kalian puas sama skill/kemampuan kalian, saat itu juga kalian bakal kalah LAGI.

Aesthetic red blur photo with property
Aesthetic red blur photo with property
Aesthetic red blur photo with property
To be continue…

Comments

  • Grasio Justin ⋅

  • UI/UX Designer ⋅

  • Framer Developer ⋅

  • Grasio Justin ⋅

  • UI/UX Designer ⋅

  • Framer Developer ⋅

  • Grasio Justin ⋅

  • UI/UX Designer ⋅

  • Framer Developer ⋅